Saturday, August 18, 2012

Nastar istri :D

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Alhamdulillah, tak terasa kita sudah berada di penghujung Ramadhan. Rasa senang, sedih, haru, semua bercampur menjadi satu. Senang, karena kita berada di puncak kemenangan, setelah sebulan penuh berpuasa, menahan segala godaan yang bisa membuat kita kalah, kini kita akan segera bertemu hari kemenangan. Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar :)

Sedih juga haru, karena bulan Ramadhan sudah akan pamit pergi. Bulan penuh keberkahan, penuh kebaikan, penuh dengan RahmatNya. Sampaikan kami dengan Ramadhan berikutnya ya Allah. Terimalah segala amal ibadah kami, dan ampunilah segala dosa-dosa kami ya Allah. Aamiin Yarobbal Aalamiin.

Besok sudah Lebaran! Lebaran pertama di rumah biru, bersama suami dan baby cila :) Banyak persiapan lebaran yang sudah kami siapkan, mempersiapkan bingkisan kecil-kecilan untuk orangtua serta para kakak dan encing, beres-beres rumah biar kinclong saat lebaran, dan khatam Al-qur'an, semua sudah dilakukan, alhamdulillaah :)


Beberapa barang untuk bingkisan lebaran :)



Sekarang saya mau cerita sedikit tentang pengalaman bikin kue yang saya lakukan di rumah mama..
Senin lalu, bertepatan dengan peringatan milad mamah yang ke empat puluh sembilan, saya menginap di rumah mamah. Niat awalnya mau bantu-bantu mamah bikin kue wajib lebaran, yaitu Nastar dan Domino. Tapi sayangnya, hari itu bertepatan dengan acara masak-masak keluarga, mamah sudah cukup repot membuat menu buka bersama untuk keluarga besar, jadilah saya yang membuat kue nastar sendirian. Niat awal ingin membantu, jadi saya yang butuh bantuan, hehehe x)

Adonan awal sudah mama yang siapkan. Tepung terigu (secukupnya), kuning telur 17 butir (untuk adonan serta olesan), blue band cake and cookies 800gr, gula halus 500gr, rumbutter atau wisman secukupnya, serta bahan utama yaitu nanas yang sudah dimasak, semua sudah siap. Awalnya ingin dicampur keju seperti nastar yang ada di iklan blue band, tapi sayangnya stock keju di rumah saat itu sedang habis. Membuat nastar tidak sesulit yang saya bayangkan. Adonan diaduk semua dengan mixer kecuali tepung terigu yang akan ditambahkan belakangan.

Membuat bulatan nastar (yang akhirnya disepakati bentuknya lonjong aja), mengisinya dengan nastar, meletakkannya di oven sampai setengah matang, mengoleskan kuning telur, kembali meletakkannya di oven dan menunggunya sampai matang. Fufufu, prosesnya sangat menyenangkan dan juga melelahkan! Sesekali mamah membantu. Niat awalnya saya mau membuat 5 toples, 3 toples untuk mamah, 2 toples untuk saya, tapi ternyata yaa, bikin 2 toples (kira kira 4-5 loyang) saja sudah cukup melelahkan. Yang ada semua nastar hanya untuk saya bawa pulang. Hihihi, bukannya bantuin mamah, malah gerecokin mamah :D

Di tengah proses pematangan nastar, saya tinggal sebentar untuk solat dzuhur, dan akhirnyaa satu loyang nastar lebih matang dari yang lainnya *GOSONG, huhuhu* Masih nikmat dimakan sih, tapi ya penampilannya kurang cantik :(

Menjelang ashar, akhirnya nastar buatan saya pun jadi, alhamdulillaaah. Suami saya sangat suka nastar. Dia sebut nastar saya dengan sebutan 'nastar istri', karena spesial dibuat oleh istri katanya, hihihi. Tiap buka dan sahur pasti dia selalu bilang "minta nastar istrinya tiga doong". Bahkan sampai hari ini, tinggal tersisa satu toples saja *padahal belum lebaran, hehehe*. Senangnyaa kalo suami senaang :)



Ayoo yang mau nyobain 'nastar istri', silakan mampir ke rumah kami :)
Photobucket

No comments:

Post a Comment