Sunday, October 22, 2017

Diandra, menjelang lima tahun

Assalamu'alaikum.

Diandra, anak pertama saya, dua puluh lima hari lagi akan genap berusia lima tahun.
di usianya ini, emosinya banyak bermain. banyak pencapaian yang sudah kakak raih, banyak checklist checklist tumbuh kembang yang kakak sudah lewati.

kalau orang bilang anak banyak belajar dari orang tua, sebenarnya sebagai orang tua saya banyaaaak belajar dari anak . Masya Allah.

Kalau ditanya aliran parenting apa (beuh beraat) yang saya anut, entah ya, saya ngga ikut ikut dalam perkumpulan ibu ibu hebat di grup WA yang itu, saya bukan penggemar berat ibuk happy soul (bukan penggemar berat, tapi penggemar terberat! hihihi), apalagi aliran parenting para artis. nope. im not in that way.

Kayaknya, saya termasuk ibu ibu dengan aliran parenting suka suka :D saya biarkan diandra nyaman BAB di pampers sampai usia 2 tahun lebih. dengan sendirinya (dengan diajari tentunya) masalah BAB dan BAK dan bersih bersih setelahnya, diandra sudah beres di usia empat tahun. Diandra sudah tidak pernah mengompol malam. namun untuk masalah tidur masih PR besar untuk maminya. bagaimana caranya diandra mau tidur di kamarnya sendiri.

Di usia mau lima tahun, diandra belum bisa membaca. belum begitu tertarik nampaknya. Mengaji ia gemar. Banyak anak di usia tiga tahun sudah mengenal huruf. kemudian lancar membaca. hebat ya! :)
awal awal saya khawatir, tapi melihat perkembangan mengajinya yang sedang pesat, saya sadar bahwa bukan ia tidak bisa, hanya saja belum mau. feelnya blm dapat, gitu kali ya, hehehe. semangat kakak, senyamannya kakak saja, nanti mami siap ajarin kakak membaca! :)

saya bukan termasuk orang tua yang tidak mau bilang 'jangan' kepada anak. saya juga bukan orang tua yang melarang anak bermain gadget. bahkan, saya sering menonton youtube berdua diandra. channel kesukaan kami cookie swirl c, isinya tentang unboxing mainan anak (ahahaha ketauan deh)

sebenarnya, menurut saya, banyak hal yang lebih penting yang harus diajarkan kepada anak di usia dini nya, di luar skill akademisnya. apakah mereka menghormati orang tua, apakah mereka menerima perintah orang tua. patuh atau tidak. apakah mereka sudah mau berbagi, apakah mereka sudah bisa bersyukur pada Allah, apakah mereka sudah mau mengalah, mengakui kesalahan, berkata jujur, dll.

alhamdulillah, diandra termasuk anak yang menyambut saat bapaknya pulang bekerja. diandra termasuk yang mengecilkan suara tv atau apapun saat sedang adzan, dan diandra anak yang sangat sering bilang maaf mami setelah melakukan kesalahan.

ya, sangat ngga mudah mendidik anak. tapi semua orang tua pasti bisa mendidik anak, dengan caranya masing masing . selamat menjadi orang tua hebat, bapak dan ibuk semua! :)

(By the way, aliran parenting yang paling indah dan benar adalah parenting ala Rasulullah. saya juga masih belajar. yuk ah :')

Hobby

Assalamu'alaikum.

jam 21.03 , dan saya masih semangat ngetik. jarang jarang anak-anak sudah tidur dan saya ngga ikutan tidur hehehe.

memiliki anak dua yang jam terbang mainnya sedang banyak banyaknya, sering membuat saya sulit melakukan hobi hobi saya, sejujurnya. ibu ibu gendats ini punya hobi juga ternyata? of course yas!

saya senang membaca sebenarnya, hanya makin kesini koleksi buku menipis, berganti buku cerita anak, dan seringnya budget beli buku juga berpindah pada sandang anak. balada ibu ibu ya hahaha. serius deh, saya masih belum mengubur impian saya punya rak buku dengan buku bukunya berhimpit himpitan saking banyaknya. kabulkan ya Allah. aamiin.

tentang buku yang saya suka, saya suka buku apa saja. hap hap semua saya lahap. cuma jujur saya belum pede membaca buku full english (duh), dan buku buku novel percintaan saya juga biasa saja. soalnya kisah percintaan saya dan suami udah paling seru deh hihihi.


hobi saya lainnya adalah belajar. di usia yang tidak muda lagi, saya ngga mau otak saya perlahan menumpul. walau judulnya ibu rumah tangga, saya mau tetap menyempatkan waktu belajar. ngerjain soal matematika. apa saja deh. tapi ya, seringnya hobi yang satu ini jarang saya lakukan. kadang baru ngerjain soal sedikit, pulpen udah di tangan adek, hahaha. love you adek! .


satu lagi hobi yang sangat sukaaa, adalah menggambar. sok sok menulis cantik, ala ala handlettering gitu, hihihi. kapan kapan ya saya share hasil gambar coret coret saya :)


semoga ke depannya kita, khususon saya, bisa lebih pintar mengatur waktu lagi, biar hobi hobi bisa terlaksana, sehingga waktu yang ada bisa lebih manfaat. aamiin :)

Adek gue nikah!

Assalamu'alaikum.

dua bulan yang lalu, tepatnya tanggal 11 agustus 2017, my one and onley brother got married! alhamdulillah!
ada banyak hal yang menarik dari pernikahan ini. so here's the story..

mama saya memiliki seorang sahabat dari jaman SMA, dan saat mereka duduk di bangku kuliah, persahabatan mereka semakin erat. banyak sekali persamaan yang mereka miliki. jumlah anak yang mereka miliki, kesamaan sifat, sampai2 saat saya menikah, anak dari sahabat mama pun menikah. kalau kata mama saya, ah kamu Ir, ikut ikut aku aja! hihi. belum selesai sampai situ, saat mama saya memiliki dua cucu, tante Irma, panggilan saya kepada beliau, pun, akhirnya mempunyai dua cucu. seru ya persahabatan dua ibu ibu yang sudah tidak muda lagi itu :)


lalu, sampailah pada satu waktu, tante Irma sedang mencarikan jodoh untuk anak gadisnya, gadis pinter lulusan UGM, yang solehah bin demen mengaji. Din, bantu cariin anakku jodoh dong, begitu kata mama kalau sedang bercerita tentang tante Irma.

saat mencoba mencari siapa ya cowo beruntung yang mau dijodohkan dengan anak tante Irma, tiba tiba mama kepikiran, kenapa ngga anakku aja ya, kan sudah mau lulus kuliah ini. you know what? jodoh sudah Allah atur. believe me. eh jangan deh, percaya sama Allah aja, hihihi.

setelah beberapa kali pertemuan, akhirnya gayung bersambut. perempuannya bilang yes! Alhamdulillah.

tanpa pacaran. tanpa lamaran. perkenalan singkat. beberapa bulan kemudian mereka menikah :')

duh, serius deh tadi mau nulis panjang lebar, kok udah endingnya aja ya hehehe.

sekali lagi barakallah buat adek adekku, Nanda dan Dita. semoga Allah menjadikan keluarga Nanda dan Dita menjadi keluarga samara, yang selalu dipenuhi kasih sayang Allah, aamiin.

so, buat yang belum ketemu jodohnya, coba tanya mama kamu, ada ngga anak sahabat mamamu yang mau dijodohin sama kamu? :)

Thursday, October 19, 2017

tentang ibu bekerja

bismillah.

saya lahir di keluarga dengan kondisi ibu bekerja. saya ingat dulu saya diajak ayah tiap sore menjemput mama di cawang, dengan vespa kesayangan ayah. sebagai anak dengan ibu pekerja, apakah saya tidak merasakan kasih sayangnya mama? tentu tidak.

postingan kali ini ceritanya ingin sedikit membahas tentang bolehkah seorang ibu bekerja, menurut pandangan saya.

kalau ditanya mengapa dulu ibu saya bekerja, itu saya yakin sudah rencana Allah. setelah ayah saya akhirnya memiliki toko material bahan bangunan (udah ngga ada sih sekarang hehe), ibu saya berhenti bekerja. rejeki sudah Allah yang atur. saya yakin.

polemik ibu muda sekarang, berkeinginan bekerja, namun bagaimana dengan anak di rumah? NAH.


sejatinya keluarga itu prioritas utama. jujur saya suka sedih melihat ibu ibu begitu bersemangat mengejar karir (dan uang), namun sepertinya lupa kapan terakhir kali mandiin anaknya.

enam tahun menikah, bisa dibilang saya ibu rumah tangga. mengajar di madrasah aliyah tapi tdk full time, juga di bimbingan belajar, saat anak kedua lahir, saya kurangi semuanya. anak buat saya nomor satu. haknya mendapatkan ASI harus saya berikan. belum lagi sang kakak tersayang membutuhkan saya dalam masa masa awal belajarnya.

kalau boleh jujur, saya kadang suka gemaaas dengan ibu ibu yang ngomongnya sih anti bekerja, mau ngurus suami dan anak saja, tapi mengeluh ga habis habis. pengen kerja, mau megang uang sendiri, dan halasyan halasyan lainnya. yang ikhlas yuk buk, nanti pahalanya ngalir lho! :)

alhamdulillah sampai hari ini saya masih menjadi ibu rumah tangga. tanpa ART. mengurus semuanya sendiri (dengan bantuan suami tentunya). namun, kalau dirasa sudah waktunya saya ikut bekerja untuk membantu suami, saya pun akan melakukannya. melihat kondisi ke depan, dimana kebutuhan akan pendidikan anak anak akan besar, sepertinya memang harus mencari akal untuk mencari pemasukan pemasukan tambahan.
tentang seorang istri yang bekerja, itu juga tentang ridho suami. kalau suami ridho, (dan anak juga ridho, mengizinkan) dan pekerjaannya dalam batasan yang wajar, dan tidak membawa kemudharatan, mengapa tidak?

jujur, semua perempuan sih maunya di rumah saja, namun kondisi keuangan berlebih. iya ngga? hihi. tapi, tidak semua rumah tangga terlahir dengan kondisi seperti itu bukan? bisa saja, rejeki untuk keluarga, Allah alirkan lewat sang ibu bekerja. bisa saja.

sedikit cerita, saya kadang suka ndumel sendiri, melihat kerabat yang sudah berkecukupan, namun suami istri full bekerja lembar lembur dan weekend diisi dengan bekerja sampingan juga. bagaimana kabar anaknya? perkembangan anak tidak bisa dibeli dengan uang. jangaan dunia dijadikan tujuan. (sebetulnya bukan urusan saya sih ya, tapi semoga bisa diambil pelajaran)


teruntuk ibu ibu di rumah
, semoga setiap keringatmu menyuapi anak anak masa depan, setiap peluhmu mengurus rumah, berbalas pahala dari Allah..

teruntuk ibu ibu bekerja
, insyaAllah niat membantu perekonomian keluarga akan berbalas pahala. dengan memiliki uang sendiri, semakin banyak sedekah yang bisa engkau berikan bukan? :) kata orang mengurus anak bukan melulu masalah kuantitas, tapi lebih kepada kualitas. semoga waktu waktumu bersama para buah hati, bisa membayar peluh lelahmu, para ibu hebat.

yang pasti, jangan galau, karena galau itu datangnya dari setan hehehe.

mari kita niatkan semuanya, lillahi ta'ala.

Monday, October 16, 2017

detoksifikasi media sosial

Assalamu'alaikum.

i'm back :)

alhamdulillah, setelah tiga tahun lebih tidak update (lama ya), blog ini tidak dihapus google hehehe.


masih saya yang dulu, tiga tahun lebih tua, (semoga lebih dewasa ya pemirsa).
melihat postingan terakhir, bercerita tentang diandra, anak pertama saya. alhamdulillah sekarang sudah ada adiknya. perkenalkan adiknya diandra, Aisyandra , lahir di hari pahlawan tahun 2015. usianya sekarang 23 bulan. ya, time flies :)

alhamdulillah kami sekeluargas sehat alwafiat (ga ada yang nanya padahal hehehe). tinggal di suatu daerah di depok, di rumah yang cicilannya bulan november besok memasuki tahun kelima (horee).

menjaga dua anak di rumah, yang besar sudah TK dan yang kecil akan wisuda S3 ASI bulan depan itu sesuatu sekali. boro boro saya ketak ketik cantik di depan laptop, bisa nonton teleseri favorit tanpa "diganggu" aja sudah bagus :D

ohya, berkaitan dengan judul post kali ini, detoksifikasi media sosial (aduh saya mohon maaf kalau bahasanya salah), saya mau cerita sedikit tentang media sosial yang saya gunakan.

awal awal pakai android, hp dipenuhi aplikasi medsos seperti FB, line, wa, (pernah nyoba path) dan instagram. habis 'nyampah' disini, pindah kesana. scroll yang ini, scroll yang itu. like yang ini, love yang itu. lihat foto temen yang itu, mikir. lihat status temen yang satunya lagi, mikir lagi. abis ngobrol di grup ini, pindah lapak ke sebelah. notif hp nyalaa terus. unread chat 999+. (hahaha banyak ya). belum lagi debat tanpa pak kusir, eh debat kusir maksudnya. duh, saya pusing sendiri.

dan saya sadari, sifat ga bersyukur juga bisa muncul dari banyaknya bergaul di media sosial. aaak anaknya udah bisa ini! ah itu ibok ibok kok cantik kurus banget anak udah tiga! duh jalan jalan mulu itu orang! enak yaa punya pembantu! heuu gitu aja terus (mohon ampun ya Allah)

tanpa dipungkiri, mau tidak mau semua itu menyita waktu. iya apa iya? :(
akhirnya, saya mencoba mendetoks diri, minggir dulu dari beberapa media sosial. aplikasi FB saya hapus, begitu juga line. Grup di WA hanya yang penting saja. Instagram? duh maapkeen saya ga tega hapusnya, sebagai seseorang yang doyan ngomong, kalau ga difasilitasi menulis rasanya akan berat, hehehe. Instagram biasa saya isi dengan perkembangan anak anak.

hasilnya? cukup berasa sih. saya ga lagi scroll scroll FB (couples minute saved, yeey).
sesungguhnya dunia nyata itu lebih indah dari dunia maya, insyaAllah :)


dear blogspot, saya ga janji akan rajin menemui kamu, tapi saya usahakan yaa. writing is fun!