Tuesday, April 2, 2013

MPASI (Makanan Pendamping ASI) Part 1

Bismillaahirrahmaaniraahiim.
Alhamdulillah, ga kerasa diandra sudah berumur empat setengah bulan. time goes so fast, kayaknya baru kemarin deh masuk ruang operasi untuk sc, yang dulunya bobok di dalem perut sekarang beratnya udah 8kg :D
Satu setengah bulan lagi insyaAllah diandra akan memasuki babak baru. setelah sepanjang 6bulan diandra hanya nyicipin ASI, pertengahan mei nanti diandra sudah boleh mulai makan makanan pendamping ASI.

Banyak pertanyaan di otak saya seputar MPASI, dan alhamdulillah cukup terjawab dengan majalah AyahBunda edisi MPASI yang dipinjemin sahabat saya. Yuuk kita bahas sedikit-sedikit tentang MPASI :)

Apa saja sih tanda si kecil yang sudah siap diberi makanan padat?
Jika si kecil sudah bisa menopang kepalanya dengan tegak dan mampu duduk dengan atau tanpa ditopang, maka sebenarnya ia sudah siap untuk menerima makanan padat pertamanya. Cara lain untuk mendeteksi kesiapan si kecil mencicipi makanan padat adalah dengan memberikan "Tes Pisang". Alasan penting mengapa pemberian MPASI harus diberikan sesuai jadwalnya adalah agar masa kritis pengenalan makanan padat, yang perlu keterampilan mengunyah tidak terlewati. Masa kritis tersebut antara 6-9 bulan :)

Umumnya, bayi mulai bisa belajar menyantap makanan padat sejak usianya 6 bulan. Lebih muda dari itu, sistem pencernaan bayi masih belum sempurna memproses protein yang terkandung dalam makanan. Usahakan pengalaman makan pertama si kecil menyenangkan. Pilik waktu yang tepat, saat bunda dan bayi sedang dalam keadaan tidak mengantuk. Baik pula memberikan sedikit susu sebelum makan, agar bayi tidak menjadi kesal akibat terlalu lapar. Untuk suapan pertama, berikan sedikit saja makanan dengan menggunakan sendok datar. Jangan kaget jika si kecil melepeh makanannya. Jangan pula mengharapkan ia mau makan lebih daru dua sendok pada acara makan pertama ini :D
(ngebayangin diandra pipinya belepotan makanan pasti lucu banget ya, hahaha :D)

Hmm. enaknya diandra dikasih makan apa yaa? :)
Tidak semua bahan makanan yang ada di kulkas bisa langsung diberikan pada si kecil. Pemilihan makanan untuk si kecil harus memperhatikan kandungan gizi dan kecenderungan bahan tersebut dapat menimbulkan alergi atau tidak :)
1) PIR
Sifat buah pir yang tidak menimbulkan alergi sangat cocok untuk dimanfaatkan sebagai buah pertama saat memulai MPASI. Kupas, lalu kukus dan haluskan untuk hidangan pertamanya. Buah pir merupakan sumber vitamin c, vitamin K, kalium dan serat. satu buah pir mengandung 6 gram serat.

2) APEL
Mengoleh apel untuk MPASI sangatlah mudah. Bunda hanya perlu mengupasnya, memotong kemudian mengukus untuk mendapatkan tekstur lembut dan lezat. Seratus gram apel mengandung 2,4 gram serat yang setara dengan 2 buah jeruk manis :)

3) SEREALIA (Tepung beras, beras putih, beras merah)
Tepung-tepungan sangat minim menimbulkan alergi. Selain mudah, tepung-tepungan memberikan kalori yang lebih tinggi untuk bekal si kecil bermain dan beraktivitas. Haluskan dahulu tepung yang akan digunakan sebelum diolah menjadi bubur.

4) PISANG
Buah yang paling mudah untuk dijadikan buah pertama bayi adalah pisang. tanpa harus memasaknya bunda bisa memberikan kepada bayi. Cek kematangannya sebelum diberikan :)

Bener-bener ga sabar mau nyiapin diandra. mudah-mudahan diandra makannya gampang kayak yandranya, hihihi aamiin :)
*Nantikan Part 2 nya yaah
:)

Friday, February 22, 2013

rasa

Lamunanku memudar
Mimpi-mimpiku terjawab
Bersihkan semua noda hati
Hatiku baru
Cintaku kuat
Senyumku kekal

Pemilik hatiku, milyaran syukurku rasanya tak cukup
Kering bibirku ucapkan hamdalah tak bs membayar
Semua nikmat titipanMu,
Begitu nyata dan indah

Jalan baru terbentang
Diiringi gemerlap gemintang
PetunjukMu selalu kuharap
Tiada daya aku tanpa diriMu
Tiada bisa aku tanpa tangan-tanganMu

Berikanlah keberkahan pada kami di lembaran baru ini
Bersihkanlah noda sombong di dalam diri ini
Lenyapkanlah rasa takut di dalam lubuk hati ini

Jadikanlah kami, termasuk dalam golongan hamba terdekatMu, hamba kesayanganMu..

(puisi pertama saya untuk suami saat awal menikah, rewrite dari facebook :))

Diandra bersama bundra :)

Bismillahirrahmaanirrahiim.
Cuplikan foto-foto mesra saya bersama diandra, udah diupload sebagian di facebook dan tumblr, tapi sekali lagi, belum afdol kalo belum ditaruh disini, hehehe :)

bu, kok lagi ngantuk aku difoto-foto sih?




aah aku males senyum aah ibu aja yg senyum ^^

Hati yang Lapang

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Postingan kali ini akan saya tulis hati-hati, dan dengan hati.

Pernahkah kamu merasakan bahagia dikasihi orang lain? Saya pernah. Patah hati dan sakit hati juga pernah. Sambung hati dan sembuh hati, pernah juga.
Memang benar adanya, hidup ini segalanya harus diserahkan pada Allah. Yang terbaik menurut kita, bisa jadi bukan yang terbaik menurut Allah.

Pernah saya, dijauhi. Aah, ini semua masalah hati. Pernah saya, dihindari, serta dihilangkan dalam ingatannya. Kembali lagi, semua masalah hati. Kuncinya hanya kelapangan hati, serta keikhlasan.
Diputuskan tali pertemanan di media sosial, saat itu saya bertanya, ada apa? salah saya apa, kawan? Intinya, ia belum ikhlas. Rasanya sakit, teriris-iris, sangat dia yang dikagumi mengatakan ' Saya takut, bila kamu bersama saya, ada laki-laki lain yang sebenarnya lebih pantas untukmu. Saya siap, bila kamu dilamar orang lain'. Saat itu menangis sudah bukan jalan keluar. Kami berpisah. Dia yang terarah, saya yang sedang mencari arah. Temaram, saat itu begitu rasanya.

Tertawa, kadang, jika saya mengingat masa lalu. Orang bilang, masa lalu boleh dingat, untuk dijadikan pelajaran berharga. Aah, mohon maaf, tapi saya tak mau membuang-buang waktu, untuk mengingat masa lalu :)

Tertawa, kadang, jika saya mengingat sedihnya saat itu. Saat-saat hujan, saat matahari belum datang. Saat doa semakin dipertajam. Semakin gelap, semakin dekat fajar, bukan?

Tertawa, sekarang saya bisa tertawa bahagia. Rencana Allah memang indaaah. Lebih indah dari pelangi terindah. Fajar telah datang! Memiliki suami baik hati, dengan segala kelengkapan yang saya inginkan. Mempunyai buah cinta secantik bidadari, sungguh tak ada alasan untuk saya tidak bersyukur. Sungguh saya amat sangat mencintai mereka.

Saat pikiran picik datang, rasanya saya ingin membalas kesakitan yang dulu saya rasakan. Bisa saja, saya tak lagi menganggapnya kawan. Bisa saja, saya putuskan silaturahimnya sekarang. Tapi, bukan begitu caranya kan, kawan? :)

Selamat berbahagia untukmu, kawan. Mohon dimaafkan segala kekhilafan saya terdahulu. Khilafmu, sudah saya maafkan terlebih dahulu. Kalau kemarin, saya hanya membuka lembaran baru dengan buku yang sama, kalau sekarang saya mau dan siaaaap berganti buku baru.

Ya Allah, berikanlah kepada kami, kelapangan dan ketentraman hati, serta hilangkanlah segala kuman-kuman yang bisa menimbulkan penyakit hati.

Bagiku hidupku, bagimu hidupmu
:)

Wednesday, February 20, 2013

Diandra in action!

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Walaupun beberapa foto diandra ini udah diupload di facebook, belum afdol rasanya kalo belum dipublish di blog, hehehe :)







Tuesday, January 8, 2013

Ayo mimi, diandra! :)

Bismillahirrahmaanirrahim.
Alhamdulillah, ga terasa seminggu lagi diandra menginjak dua bulan. Aqiqah sudah dilaksanakan, beberapa imunisasi juga sudah dilakukan. Luar biasa menjadi ibu itu sangat menyenangkan! :)

Yang namanya anak pertama, jutaan kebahagiaan datang ga ada habisnya. Melihat diandra sudah bisa menatap orangtuanya dengan jelas, terkadang tersenyum-senyum kecil, menangis di malam hari, semuanya sangat seru dan menyenangkan. Tapi tentu saja, hambatan dalam merawat diandra pasti ada. Dan saya juga mengalaminya.

Every mother have their own challenges. Masalah yang dihadapi oleh seorang ibu yang satu dan ibu yang satunya lagi belum tentu sama. Ada ibu yang ASInya ga keluar, ada ibu yang babynya ga begitu doyan ASI, ada yang babynya doyan banget mimi ASI tapi maunya pake dot. Nah! yang terakhir itu yang saya hadapi sekarang.

Dari awal kelahiran diandra, ASI saya tdk langsung keluar, hingga akhirnya di hari ketiga ASI keluar, dan bayi saya sudah benar-benar haus, tapi ASI belum keluar deras membuat saya memutuskan untuk memompa (memerah) ASI. Dari awal juga, diandra kurang nyaman nenen langsung sama saya. Oleh dokter anak sdh diajarkan cara menyusui yang baik dan benar. Sang ibu haruslah sabar, karna biasanya kebanyakan bayi tidak sabar saat menyusui hingga akhirnya menangis terus dan tidak mau nenen langsung.

Tiap hari diandra latihan nenen langsung, sampe nangis-nangis tetap saya paksakan nenen langsung, tapi sampai hari ini belum membuahkan hasil. Diandra lebih suka mimi ASI perah dengan dot. Dokter sebenernya sudah memperingatkan, penggunaan dot pada bayi masih kecil bisa membuatnya bingung puting. Huhuhu. Saya masih optimis diandra bisa nenen langsung. Alhamdulillah sampai hari ini asupan ASI diandra tercukupi, walau ibunya harus sibuk merah ASI dulu sebelum waktunya ia minum, hehehe




Thursday, December 6, 2012

Hari itu, 16 November 2012

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Akhirnya sempet ngeblog juga. Saat si cantik sedang bobo, dan kerjaan rumah sdh beres, mari kita luangkan waktu sejenak untuk berbagi cerita..

Diandra Muslimah, putri saya tersayang, diprediksi dokter akan lahir tanggal 9 desember 2012, tepatnya dua hari dari sekarang. Tapi yang namanya prediksi tetaplah prediksi. Kalau Allah berkehendak lain, siapa yang bisa merubahnya? :)

Hari itu, 16 November 2012. Dari ba'da subuh, saya sudah merasakan sedikit rasa mules. Mulesnya beda dari mules pada umumnya. Datangnya teratur setiap 15menit sekali, terjadi hanya kisaran 20detik. Awalnya tidak mengganggu, tapi sampai pukul 9 pagi belum juga hilang. Untungnya saat itu suami sedang ada di rumah. Tak satupun dari kami mengira bahwa itu adalah mules menjelang persalinan. Wong masih jauh dari prediksi hari lahir, hihihi. Saya kira saya salah makan, atau kelelahan sehingga sakit perut.

Sejak hari kemarinnya, saya dan suami berencana membeli kamera digital. Niatnya untuk menyambut kelahiran anak pertama nanti, semuanya ingin kami abadikan. Akhirnya di tanggal 16 November itu, kami jalan-jalan ke ITC Depok untuk membelinya. Padahal saat itu perut masih mules namun masih bisa saya tahan, tapi yang namanya diajak jalan-jalan, siapa yang bisa menolak, hihihi.

Sampai sorenya, mulesnya makin menjadi, datang 10menit sekali. Akhirnya sebelum maghrib saya menghubungi mama.
Saya : Mah, perut teteh mules ni seharian
Mama : Gimana rasanya sayang? Sering mulesnya?
S : Rasanya sakit mah, 10menit sekali munculnya
M : Terus?
S : Waktu buang air kecil, juga ada cairan ga biasa gitu (yang akhirnya baru saya tau belakangan bahwa itu air ketuban yang sedikit merembes)
M : Waaaah teteh udah deket lahiran itu sayaang
S : *bengong ga percaya* Masa sih mah? Kan masih tiga mingguan lagi?
M : Sudah ya mama meluncur ke rumah teteh sekarang

Yang namanya orangtua itu luar biasa ya perhatiannya. Saya dan suami ga ada yang menduga bahwa ini adalah mules pra persalinan. Bahkan siang tadi kami sempat jalan-jalan, hihihi
Jam 7 malam mama dan ayah sampai di rumah. Mules ini tak kunjung mereda. Akhirnya malam itu juga, pukul setengah 9. saya bersama suami, mama dan ayah pergi ke dokter biasa saya kontrol kandungan.

Setelah diperiksa dokter, JENG JENG. Yak saya sudah PEMBUKAAN TIGA pemirsa. Dokter bilang besok pagi bayinya bisa lahir. Allahu Akbar. Allahu Akbar. Allahu Akbar.

Saya siap untuk melahirkan normal saat itu. Mental juga sudah jauh-jauh hari saya siapkan. Namun, manusia hanya bisa berencana, dan Allah yang berkehendak, dan kehendak Allah pastilah yang terbaik. Saat itu dokter baru tau bahwa mata saya minus 5. Dan ia bilang dengan minus mata sebesar itu, agak beresiko untuk saya melahirkan normal, karena saat mengejan kuat retina mata minus beresiko rusak. Well, awalnya saya agak kesal juga dengan ibu dokter itu. Lima bulan saya kontrol kandungan dengannya, kenapa baru dikasih tau sekarang hal kecil namun penting seperti ini?
Hari sudah malam, dokter mata sudah tutup. Agaknya hanya dua pilihan saya saat itu, memilih melahirkan normal tanpa periksa mata terlebih dahulu dan mengambil resikonya, atau melahirkan secara sectio caesar untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Setelah dibicarakan bersama suami dan juga mama ayah, akhirnya diputuskan saya akan melahirkan secara sc, malam ini juga.

Akhirnya, dengan segenap kemudahan dan pertolongan Allah, putri kami lahir malam itu, pukul 22.45. Tangisannya luar biasa. Menangis saya saat si cantik mungil diletakkan di dada saya :')
Alhamdulillahirabbilaalamin. Selamat datang ke dunia, Diandra Muslimah. Semoga engkau tumbuh menjadi anak soleha, berbakti kepada bundra dan yandra, dan menjadi bidadari cantik kesayangan Allah. Aamiin :)