Friday, February 22, 2013

Hati yang Lapang

Bismillaahirrahmaanirrahiim.
Postingan kali ini akan saya tulis hati-hati, dan dengan hati.

Pernahkah kamu merasakan bahagia dikasihi orang lain? Saya pernah. Patah hati dan sakit hati juga pernah. Sambung hati dan sembuh hati, pernah juga.
Memang benar adanya, hidup ini segalanya harus diserahkan pada Allah. Yang terbaik menurut kita, bisa jadi bukan yang terbaik menurut Allah.

Pernah saya, dijauhi. Aah, ini semua masalah hati. Pernah saya, dihindari, serta dihilangkan dalam ingatannya. Kembali lagi, semua masalah hati. Kuncinya hanya kelapangan hati, serta keikhlasan.
Diputuskan tali pertemanan di media sosial, saat itu saya bertanya, ada apa? salah saya apa, kawan? Intinya, ia belum ikhlas. Rasanya sakit, teriris-iris, sangat dia yang dikagumi mengatakan ' Saya takut, bila kamu bersama saya, ada laki-laki lain yang sebenarnya lebih pantas untukmu. Saya siap, bila kamu dilamar orang lain'. Saat itu menangis sudah bukan jalan keluar. Kami berpisah. Dia yang terarah, saya yang sedang mencari arah. Temaram, saat itu begitu rasanya.

Tertawa, kadang, jika saya mengingat masa lalu. Orang bilang, masa lalu boleh dingat, untuk dijadikan pelajaran berharga. Aah, mohon maaf, tapi saya tak mau membuang-buang waktu, untuk mengingat masa lalu :)

Tertawa, kadang, jika saya mengingat sedihnya saat itu. Saat-saat hujan, saat matahari belum datang. Saat doa semakin dipertajam. Semakin gelap, semakin dekat fajar, bukan?

Tertawa, sekarang saya bisa tertawa bahagia. Rencana Allah memang indaaah. Lebih indah dari pelangi terindah. Fajar telah datang! Memiliki suami baik hati, dengan segala kelengkapan yang saya inginkan. Mempunyai buah cinta secantik bidadari, sungguh tak ada alasan untuk saya tidak bersyukur. Sungguh saya amat sangat mencintai mereka.

Saat pikiran picik datang, rasanya saya ingin membalas kesakitan yang dulu saya rasakan. Bisa saja, saya tak lagi menganggapnya kawan. Bisa saja, saya putuskan silaturahimnya sekarang. Tapi, bukan begitu caranya kan, kawan? :)

Selamat berbahagia untukmu, kawan. Mohon dimaafkan segala kekhilafan saya terdahulu. Khilafmu, sudah saya maafkan terlebih dahulu. Kalau kemarin, saya hanya membuka lembaran baru dengan buku yang sama, kalau sekarang saya mau dan siaaaap berganti buku baru.

Ya Allah, berikanlah kepada kami, kelapangan dan ketentraman hati, serta hilangkanlah segala kuman-kuman yang bisa menimbulkan penyakit hati.

Bagiku hidupku, bagimu hidupmu
:)

2 comments:

  1. wih dalam sekali makna nya manda. karena dulu saya jg pernah merasakan. haa.

    ReplyDelete
  2. makasih di :) ngetiknya dikit-dikit ni takut ada salah kata, hehehe
    ditunggu ya puisi cinta yg publish ahad besok ^^

    ReplyDelete