Monday, November 6, 2017

Rembulan Tenggelam di wajahmu

Assalamu'alaikum.


untuk para pecinta novel, pasti tidak asing dengan judul postingan saya hari ini. yas, saya mau mereview novel epik karya bapak tere-liye. ini novel sudah cukup lama, cetakan pertamanya saja februari 2009. tapi ngga apa apa ya direview sekarang. hehehe


di saat orang orang bikin challenge berapa banyak buku yang dibaca dalam satu tahun, saya baru giat membaca di bulan oktober kemarin. iyaa, telat banget. tapi masih ada sisa dua bulan, semoga banyak buku yang bisa saya lahap :)

Rembulan tenggelam di wajahmu. dari awal membaca judulnya saja sudah tertarik, ditambah cover buku yang berwarna oranye sendu, duh pasti mellow ini bukunya. dan bener aja mellow huhuhu


Berkisah tentang seorang anak yatim piatu yang masa kecilnya hidup di panti asuhan, reyhan namanya. diceritakan reyhan tua berumur enam puluh menjelang akhir usianya. flashback menuju masa lalu yang kebanyakan kelam, dan menyimpan banyak pertanyaan.

Reyhan remaja yang gemar mencuri, membantah, berjudi. reyhan besar yang ditinggal mati istrinya. reyhan si pengusaha yang mengalami jatuh bangun dalam bisnisnya. jika ia diberikan kesempatan untuk mengajukan lima pertanyaan besar dalam hidupnya, kira kira apa yang akan ditanyakannya?

novel ini mengajak saya menangis, mengajak saya merenung, mengajak saya bersyukur, mengajak saya bertanya-tanya tentang makna kehidupan.

salah satu pertanyaan reyhan, apakah hidup ini ADIL? well, kayaknya ini mungkin salah satu pertanyaan saya jika diberi kesempatan itu. mengapa banyak orang jahat yang hidupnya enak? mengapa begitu banyak orang baik yang hidupnya begitu sulit, Tuhan?. Hidup ini adil, sangat adil. terkadang jawaban yang tak pasti kita dapat di dunia, akan jelas jadinya saat langit yang menjawab.


novel ini juga mengajarkan kita untuk tidak terbebani oleh masa lalu. contohlah si gigi kelinci, yang masa lalunya kelam, berakhir indah dengan meninggal di pangkuan suami, diiringi ridho orang terkasihnya.

hidup manusia itu seperti benang benang emas halus indah yang kadang saling bersinggungan. setiap manusia yang terlahir itu mempunya makna, untuk dirinya sendiri dan manusia lainnya. seperti reyhan yang bermakna bagi seorang diar, diar rapuh yang berhati tulus.

ini salah satu novel terbaik yang pernah saya baca, minusnya untuk saya hanya, saya ngga begitu suka tokoh utama laki-laki, hehehe. juga saya ngga begitu suka background pengamen jalanan, terminal ibukota yang berdebu dan riweuh.

novel yang sangat layak dibaca, untuk mengingatkan kita bahwa waktu terus berjalan. tak lama lagi kita akan berumur tiga puluh. empat puluh. dan tetiba enam puluh. semoga sisa usia kita bermanfaat. aamiin.

No comments:

Post a Comment