Tuesday, September 25, 2012

Ibu itu nomor satu!

Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Beberapa minggu ini begitu banyak hal yang saya pikirkan. Seringkali dirundung perasaan takut. Semacam baby blues mungkin ya, tapi datangnya lebih cepat dari seharusnya, hehehe.
Melahirkan itu seperti apa rasanya ya? Orang bilang, sakitnya tak bisa digambarkan, namun rasa bahagia saat bayi berada dalam dekapan juga tak bisa dilukiskan. Menyusui itu seperti apa rasanya ya? Orang bilang rasanya diawal-awal menyusui sangat sakit dan perih, namun setiap tetes air susu ibu untuk sang anak sudah tentu Allah ganjar dengan pahala. Subhanallah :')

Saat dulu ditanyakan tentang cita-cita, yang terbersit dalam pikiran saya adalah, saya ingin menjadi seorang dosen, atau guru matematika SMA seperti suami saya. Juga menjadi pemilik toko pernak-pernik yang akan saya namakan "Rainbow Shop", yang menjual segala macam barang bertemakan pelangi. Hmm, cita-cita yang masih ingin saya gapai (ayo skripsinyaaaa :D). Tapi diluar semua cita-cita 'duniawi' itu, saya ingin sekali menjadi seorang anak dan istri soleha, serta ibu yang baik untuk anak-anak saya nanti.

Menjadi ibu saya tau tidak akan mudah. Saya sudah lihat banyak contoh di sekeliling saya, anak-anak yang menyakiti hati ibunya. Bagaimana sang ibu menahan rasa sedih dan mencoba tetap memberi ridho dan maaf bagi anaknya. Bagaimana sang ibu bisa tetap mendoakan anaknya di setiap solat, agar Allah lembutkan hati anaknya.

Saya ingat betapa sedihnya saya, saat salah satu teman perempuan saya menikah tanpa meminta restu terlebih dulu pada orangtuanya. Pada ayahnya, pada ibunya. Allahu Rabbi, menangis deras saya saat itu, membayangkan bagaimana perasaan ibunya, sungguh pedih hati teriris. Walau hal itu sudah terjadi lebih dari setahun yang lalu, entah kenapa sangat sulit saya melupakan peristiwa tersebut.

Tak ada maklum untuk urusan ibu! Teringat salah satu cerita, dimana seorang anak saat itu tidak menjawab panggilan sang ibu dikarenakan sedang solat. Sang ibu yang marah dan tidak ridho membuat proses wafat anaknya berjalan sangat sulit, hingga akhirnya sang ibu memberi maaf. Subhanallah, betapa besar kekuatan ridho seorang ibu.

Sungguh saya ingin menjadi jalan surga bagi ibu saya. Dan saya ingin anak saya nanti juga menjadi jalan surga bagi saya. Saya ingin Allah kabulkan doa-doa saya bagi ibu saya, untuk keselamatan dan kebahagiaan beliau di dunia akhirat.

gambar saya ambil dari salah satu situs islam


Ibu itu nomor satu!

No comments:

Post a Comment